Universitas Simalungun (USJ) secara resmi membuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan berbagai tajuk diantara Tentang perkembangan dan kemajuan Universitas Simalungun di tingkat nasional serta Pencegahaan dan Penanggulangan Intoleransi, radikalsime, terorisme dan penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Negara.
PKKMB USI resmi dibuka di Gedung Auditorium Universitas Simalangun pada Kamis, 10 Oktober 2024. Dihadapan 640 Mahasiswa Baru (maba) program Sarjana, Rektor Universitas dengan lantang menyebut dan memberikan motivasi kepada para mahasiswa tentang perkembangan Universitas Simalungun. Ia mengajak mahasiswa agar betul-betul tekun untuk menjalani perkuliahan.
“Di sini saya sampaikan bahwa jangan pernah malu menjadi Mahasiswa Universitas Simalungun karena kita sudah berada di tingkat nasional. Untuk tingkat Aceh dan Sumatera Utara, Universitas Simalungun mendapat nomor urut 6 dari 168 perguruan tinggi. Dan ditingkat nasional Universitas Simalungun meraih peringkat 80 dari 40.000 perguruan tinggi dalam kategori penjajakan kerjasama. ujar rektor disambut tepuk tangan maba.
Ia juga menambahkan bahwa perlunya untuk mengembangkan rasa optimis serta memberikan sedikit motivasi kepada mahasiswa baru.
“Adik-adik mahasiswa baru, jangan pernah merasa pesimis ketika hendak menggapai kesuksesan. Saya rektor dan juga merupakan alumni dari Universitas Simalungun. Dengan demikian apabila diantara mahasiswa baru ini ada yang memnag bercita cita menjadi dosen, Universitas simalungun memberikan peluang kepada alumninya untuk dapat mengabdi sebagai dosen. Dan bisa saja diantara kalian semua kelak akan menjadi rector juga,” tambahnya.
Sementara itu di lain sisi, Kepala Satuan Intelkam Polres Pematangsiantar Iptu Elga ELita Raga Satria memberikan sambutan dan sedikit pemaparan tentang pentingnya hidup bertoleransi antar sesama warga dan cara untuk mencegah intoleransi.
“adik-adik mahasiswa, perlu saya sampaikan bahwa Intoleransi sangat sering terjadi di dunia pendidikan. Selaind ari pada perundungan dan kekerasan, Intoleransi harus menjadi musuh kita bersama di dalam dunia pendidikan.Intoleransi dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti rasisme dan diskriminasi agama sehingga ini dapat membuat dampak yang buruk pada lingkungan belajar. Sehingga perlu yang namanya bagaiman untuk mencegah hal itu, yakni kita semua yang hadir di sini harus paham betul bahwa Indonesia terdiri dari berbagai keragaman budaya suku dan agama. Universitas dapat menyediakan forum untuk mahasiswa dan dosen agar dapat membahas isu-isu yang sulit untuk dibahas sehingga mahasiswa ini berani untuk melaporkan aksi intoleransi yang terjadi di lingkungan kampus, tutupnya.