Gambar Situasi saat pemateri memberikan Seminar Ilmiah kepada Peserta (dok. 23 April 2025)
23 April 2025. Pematang Siantar — Siantar Hotel merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki peran signifikan dalam perjalanan sosial dan budaya masyarakat Kota Pematang Siantar. Didirikan pada masa kolonial Belanda, hotel ini telah menjadi bagian integral dari dinamika kota, baik sebagai sarana penginapan maupun sebagai ruang pertemuan yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Keberadaannya tidak hanya mencerminkan perkembangan arsitektur pada zamannya, tetapi juga menyimpan nilai-nilai historis yang mendalam. Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP USI memiliki mata kuliah wajib dalam proses perkuliahan yaitu Seminar Sejarah pada semester genap, dalam mata kuliah ini para mahasiswa di tuntut untuk melaksanakan seminar ilmiah dengan berbagai tema dan relevan. Kamis, 23 April 2025 diadakan seminar sejarah dengan mengangkat tema tentang Siantar Hotel yang berada di Kota Pematang Siantar, adapun ketua Panitia seminar Rameysi Malau mahasiswi semester 6 Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI dibantu dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya mempersiapkan seminar ilmiah tersebut untuk kelancaran pemaparan dan diskusi
Dalam catatan sejarah lokal, Siantar Hotel menjadi tempat berlangsungnya berbagai kegiatan penting, mulai dari agenda pemerintahan hingga acara kebudayaan. Gedung dengan gaya arsitektur art deco ini pernah menjadi lokasi pertemuan tokoh-tokoh nasional dan daerah, serta menjadi saksi berbagai momentum politik dan sosial yang membentuk identitas kota. Fungsinya sebagai titik temu masyarakat menjadikan hotel ini lebih dari sekadar fasilitas komersial, melainkan juga sebagai pusat kehidupan publik. Untuk pemateri di Seminar ini merupakan para ahli dan memiliki kepakaran di bidang nya yaitu Bapak Prof. Dr. Hisarma Saragih, M.Hum dimana beliau memiliki kepakaran di bidang Cendikiawan Sejarah khusus nya Sejarah Lokal Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun lalu untuk pemateri selanjut nya ada Bapak Jalatua H. Hasugian, S.Pd, M.A dimana beliau juga memiliki kepakaran dalam Cendikiawan dan Ahli Cagar Budaya Kota Pematangsiantar.
Memori kolektif masyarakat terhadap Siantar Hotel terbentuk melalui pengalaman lintas generasi. Banyak warga yang mengingat hotel ini sebagai tempat berlangsungnya acara pernikahan, pertemuan keluarga, bahkan pertunjukan seni. Peran hotel dalam membentuk ruang sosial dan budaya menjadikannya simbol penting dalam struktur historis kota Pematang Siantar. Kenangan-kenangan tersebut menjadikan hotel ini sebagai elemen kultural yang memiliki nilai sentimental tinggi. Dalam acara seminar tersebut di hadiri oleh seluruh Dosen dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI serta dengan para undangan dari Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, dan Mahasiswa/i PPG FKIP USI, acara di buka secara resmi oleh Bapak Andres M. Ginting, M.Pd selaku Ka. Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI serta acara di pandu oleh MC yaitu Fazira Salwa dan Hera Fazira di Aula Pascasarjana USI. Acara di mulai pada pukul 13.30 dengan melaksanakan tiap-tiap acara secara khidmat dan seksama, adapun peserta di perbolehkan diskusi dengan pemateri untuk menambah dan memperluas pengetahuan agar dapat menjadi bekal ilmiah selanjutnya.
Namun demikian, modernisasi dan tekanan komersial dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan eksistensi bangunan ini. Wacana alih fungsi dan kemungkinan pembongkaran hotel sempat mencuat dan menimbulkan reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat. Munculnya berbagai inisiatif seperti petisi daring dan forum diskusi publik menjadi bukti nyata adanya keterikatan emosional masyarakat terhadap keberadaan Siantar Hotel.
Saat ini, berbagai upaya tengah dilakukan oleh pemerintah kota bersama dengan komunitas pelestari budaya untuk mendorong penetapan Siantar Hotel sebagai bangunan cagar budaya. Langkah ini diharapkan dapat memastikan pelestarian nilai-nilai historis yang terkandung di dalamnya, sekaligus memperkuat identitas kota Pematang Siantar. Siantar Hotel bukan hanya representasi fisik dari masa lalu, melainkan juga simbol memori kolektif yang layak dijaga untuk generasi mendatang. “Dengan adanya seminar sejarah ini diharapkan bangunan yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi tersebut dapat di lestarikan dan dipertahankan bentuk asri nya agar para generasi-generasi muda dapat mengetahui cerminan latar masa lalu kota Pematangsiantar “ Tutup nya oleh Bapak Satria Chandra, M.Pd.